Ini 10 Bencana Alam Terparah yang Terjadi Sepanjang Tahun 2015
Kabut asap menjadi highlight utama
Bencana alam adalah suatu peristiwa yang
tidak dapat dihindari karena berhubungan dengan proses alam. Sebagian
besar wilayah di bumi berpotensi mendatangkan bencana. Berbagai macam
bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, sampai angin
topan seakan bergantian terjadi di banyak tempat di dunia.
Terjadinya suatu bencana, selain karena
aktivitas alami bumi ada juga yang dipicu oleh aktivitas manusia.
Bencana alam ataupun bencana akibat ulah manusia sama-sama menimbulkan
banyak kerugian materi dan korban jiwa yang tidak sedikit. Di sepanjang
tahun 2015, bencana alam juga telah terjadi di berbagai daerah yang
tentu akan menjadi catatan sejarah dan pelajaran berharga di masa depan.
1. Gempa bumi Nepal yang menewaskan ribuan jiwa.
Sebuah gempa bumi yang terjadi pada
tanggal 25 April 2015 dengan kekuatan 7,8 skala Richter ini menewaskan
lebih dari 7.200 orang. Letak Nepal yang berada di jalur pertemuan
lempeng tektonik menjadikannya sangat rentan terhadap gempa bumi. Gempa
bumi ini tidak hanya meruntuhkan rumah-rumah penduduk tetapi juga
meruntuhkan bangunan yang merupakan warisan dunia UNESCO di Nepal. Nepal
dan seluruh dunia sangat berduka akibat terjadinya gempa bumi ini.
2. Gelombang panas di India yang mematikan.
Sekitar bulan Mei 2015, India dilanda
gelombang panas yang menyengat. Pasalnya, suhu mencapai 50 derajat
celcius telah menewaskan sekitar 1.800 orang akibat dehidrasi. Bahkan di
New Delhi, aspal jalanan meleleh. Selain itu, cuaca panas yang sangat
berbeda dari biasanya juga mengakibatkan kondisi heat stroke pada manusia.
3. Banjir bandang di India yang juga menyebabkan longsor.
Pada bulan Agustus 2015 banjir bandang
melanda India akibat hujan yang terus menerus mengguyur wilayah ini.
Dilansir liputan6.com, banjir ini menewaskan lebih dari 100 orang dan
menyebabkan terjadinya longsor di beberapa tempat. Selain itu akibat
banjir tersebut ratusan orang juga harus mengungsi dan menyebabkan
kerugian material yang tidak sedikit.
4. Badai tornado yang meluluhlantakkan Oklahoma dan Texas.
Bencana alam yang sering terjadi di
wilayah Amerika adalah angin badai yang sanggup merusak apapun yang
dilaluinya. Pada bulan Mei badai tornado melanda Oklahoma dan Texas di
Amerika. Badai ini menimbulkan kerusakan parah dan banjir bandang.
Masyarakat mengalami kerugian yang besar.
5. Badai pasir di Arab Saudi hingga menyebabkan bencana jatuhnya crane.
Bulan September menjadi bulan yang penuh
duka bagi Arab Saudi dan para jamaah haji karena jatuhnya crane atau
alat berat yang berada di sekitar masjidil haram, kota Makkah.
Sebelumnya cuaca buruk dan badai pasir tengah melanda wilayah Makkah
hingga menyebabkan jatuhnya crane. Crane yang jatuh menimpa para jamaah
haji yang tidak sempat menyelamatkan diri karena kejadian yang begitu
tiba-tiba. Sekitar 107 orang meninggal akibat bencana ini.
6. Topan koppu melanda Filipina dengan kecepatan 210 kilometer per jam.
Badai topan koppu melanda Filipina pada
oktober 2015. Dilansir bbc.com, badai koppu tersebut menewaskan 45 orang
dan menyebabkan 60.000 orang harus mengungsi karena rumah mereka rusak
dan terendam banjir. Banyak warga yang mengaku bahwa badai koppu
tersebut adalah yang terburuk bagi mereka dari sekian badai yang
menyerbu Filipina pada 2015.
7. Bencana kekeringan di Indonesia akibat hujan yang tak kunjung turun.
Pertengahan tahun 2015 Indonesia dilanda
kekeringan. Akibat fenomena alam el-nino hujan tak juga turun membasahi
bumi Indonesia. Banyak daerah di Indonesia mengalami kekeringan dan
kekurangan air bersih. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya hasil
panen dan terganggunya kesehatan masyarakat. Kekeringan tersebut menjadi
lebih parah karena perilaku manusia yang tidak peduli pada sumber mata
air yang ada di dekatnya yaitu hutan.
8. Kebakaran hutan di Indonesia yang menimbulkan penderitaan berkepanjangan.
Masih segar dalam ingatan kita ketika
kebakaran hutan melanda sebagian besar wilayah di Sumatera dan
Kalimantan, di negara kita sendiri Indonesia. Akibat kekeringan panjang
dan ditambah dengan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab hutan
Indonesia terbakar. Kebakaran hutan tersebut menimbulkan asap yang
sangat tidak baik untuk kesehatan manusia. Selama berbulan-bulan warga
di Sumatera dan Kalimantan harus bernafas dengan udara yang mengandung
racun asap. Hal ini merupakan bencana yang seharusnya bisa dicegah
seandainya kita mau lebih peduli pada lingkungan kita.
9. Erupsi Gunung Raung, Gunung Barujari sampai Gunung Bromo, Indonesia.
Indonesia tidak bisa dipisahkan dari
aktivitas gunung api. Hal ini dikarenakan wilayah yang dilalui oleh
rangkaian lempengan gunung api aktif. Pertengahan 2015 gunung Raung yang
berada di Jawa timur mengalami erupsi. Kemudian, erupsi dialami oleh
gunung Barujari di Lombok, NTB. Akhir tahun 2015 gunung Semeru yang
mengalami erupsi. Meskipun tidak ada korban jiwa akibat peristiwa erupsi
gunung-gunung tersebut tetapi erupsi tersebut mengakibatkan kerugian
secara ekonomi yang signifikan.
10. Longsor di Tiongkok yang menyebabkan puluhan orang hilang dan ledakan gas.
Hari minggu tanggal 20 Desember 2015 lalu
terjadi tanah longsor di Shenzen provinsi Guangdong, Tiongkok. Tanah
longsor tersebut disebabkan karena tumpukan besar limbah industri yang
ambruk hingga menyebabkan tanah bercampur lumpur yang ada di bawahnya
longsor. Tanah longsor tersebut menimpa kawasan industri dan menyebabkan
meledaknya pipa gas yang ada di wilayah tersebut. Dilansir
voaindonesia.com, akibat dari tanah longsor tersebut sebanyak 22
bangunan tertimbun, 91 orang dinyatakan hilang dan 900 orang harus
dievakuasi.
Meski tidak dapat dicegah, bencana alam
sebenarnya dapat diminimalisir dengan meningkatkan pengetahuan tentang
bencana dan lebih menjaga lingkungan. Kilas balik bencana alam yang
terjadi di tahun 2015 ini semoga dapat menambah kewaspadaan kita
terhadap bencana. Dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjaga
alam dengan lebih bijak dan baik lagi.
sumber : https://news.idntimes.com/indonesia/azmi/ini-10-bencana-alam-terparah-yang-terjadi-sepanjang-tahun-2015-1
0 komentar:
Posting Komentar