2 Tewas Akibat Bencana Alam Pangandaran
Banjir Pangandaran/GELAR GANDARASA/PR
PANGANDARAN,
(PR).- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Pangandaran Nana Ruhena mengatakan, sejauh ini bencana akibat cuaca
ekstrem telah menelan dua korban jiwa. Dua warga tersebut tewas
tertimbun longsor yang terjadi belum lama ini. Korban itu antara lain,
Ikbal (7) warga Dusun Ciparakan, Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang.
Korban lainnya bernama Parjo (53) warga Dusun Ciranto, Desa Jadimulya,
Kecamatan Langkaplancar.
Nana menambahkan, selain longsor banjir bandang melanda 8 kecamatan lainnya di Kabupaten Pangandaran. Akibatnya kata Nana, total sekitar 355 jiwa harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. "Banjir yang terparah kalau dihitung terbanyak ya (Kecamatan) Pangandaran, termasuk (Desa) Sukahurip 2 meter," kata Nana, Senin 10 Oktober 2016.
Ia menambahkan, untuk di Pangandaran titik evakuasi difokuskan di Desa Babakan. Untuk kecamatan lainnya, rata-rata warga mengungsi ke rumah kerabat atau sanak saudara. Lebih jauh, bantuan bagi para korban banjir sudah disalurkan oleh BPBD Kabupaten Pangandaran. Nana mengatakan, bantuan diprioritaskan bagi warga yang mengungsi saja.
Sementara itu, air banjir kini terpantau mulai surut meskipun di sejumlah wilayah malah terpantau naik. “Itu Mangunjaya sama Sukanegara. Kalau di Sukanegara paling tinggi 1 meter,” ucapnya. Oleh karena itu, BPBD kata Nana mengimbau warga agar tetap waspada dan siaga terutama terhadap kemungkinan terjadinya banjir bandang. Terlebih saat ini cuaca sudah memasuki musih hujan dan perlahan meninggalkan kemarau basah. “Kalau banjir sungai relatif bisa diprediksi. Kalau banjir rob kan susah. Sekarang itu rata-rata yang terjadi banjir bandang,” tuturnya.
Sementara itu, Sardot (50) warga Dusun Cihandiwung, RT 02 RW 03, Desa Sukahurip, Kec./Kab Pangandaran mengatakan, banjir bandang di dusunnya terjadi pada Minggu malam. “Sekitar jam sembilan. Air sampai dua meter, tapi langsung surut,” ungkapnya di Desa Sukahurip, Senin. Akibat banjir bandang tersebut dapur semi permanen rumah miliknya hanyut terbawa arus sungai yang tepat berada di belakang rumahnya.***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/10/10/2-tewas-akibat-bencana-alam-pangandaran-381852
Nana menambahkan, selain longsor banjir bandang melanda 8 kecamatan lainnya di Kabupaten Pangandaran. Akibatnya kata Nana, total sekitar 355 jiwa harus diungsikan ke tempat yang lebih aman. "Banjir yang terparah kalau dihitung terbanyak ya (Kecamatan) Pangandaran, termasuk (Desa) Sukahurip 2 meter," kata Nana, Senin 10 Oktober 2016.
Ia menambahkan, untuk di Pangandaran titik evakuasi difokuskan di Desa Babakan. Untuk kecamatan lainnya, rata-rata warga mengungsi ke rumah kerabat atau sanak saudara. Lebih jauh, bantuan bagi para korban banjir sudah disalurkan oleh BPBD Kabupaten Pangandaran. Nana mengatakan, bantuan diprioritaskan bagi warga yang mengungsi saja.
Sementara itu, air banjir kini terpantau mulai surut meskipun di sejumlah wilayah malah terpantau naik. “Itu Mangunjaya sama Sukanegara. Kalau di Sukanegara paling tinggi 1 meter,” ucapnya. Oleh karena itu, BPBD kata Nana mengimbau warga agar tetap waspada dan siaga terutama terhadap kemungkinan terjadinya banjir bandang. Terlebih saat ini cuaca sudah memasuki musih hujan dan perlahan meninggalkan kemarau basah. “Kalau banjir sungai relatif bisa diprediksi. Kalau banjir rob kan susah. Sekarang itu rata-rata yang terjadi banjir bandang,” tuturnya.
Sementara itu, Sardot (50) warga Dusun Cihandiwung, RT 02 RW 03, Desa Sukahurip, Kec./Kab Pangandaran mengatakan, banjir bandang di dusunnya terjadi pada Minggu malam. “Sekitar jam sembilan. Air sampai dua meter, tapi langsung surut,” ungkapnya di Desa Sukahurip, Senin. Akibat banjir bandang tersebut dapur semi permanen rumah miliknya hanyut terbawa arus sungai yang tepat berada di belakang rumahnya.***
sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/10/10/2-tewas-akibat-bencana-alam-pangandaran-381852
0 komentar:
Posting Komentar